Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah dua saudara kembar yang sangat berbeda. Yang pertama adalah seorang putri cantik yang disebut Si Cantik, sementara yang kedua adalah putri yang berpenampilan buruk rupa yang disebut Buruk Rupa.
Si Cantik selalu diberi perhatian dan pujian karena kecantikannya. Dia memiliki rambut yang panjang dan indah, mata yang berkilau, dan senyum yang menawan. Semua orang terpesona oleh pesonanya dan ingin berada di dekatnya.
Di sisi lain, Buruk Rupa selalu diabaikan dan dianggap tidak menarik oleh orang-orang di sekitarnya. Dia memiliki wajah yang tidak simetris, rambut kusam, dan gigi yang tidak rapi. Orang-orang seringkali tidak memberinya kesempatan untuk menunjukkan siapa dia sebenarnya.
Suatu hari, kedua saudari itu mendengar tentang seorang penyihir di hutan yang dapat mengubah penampilan seseorang. Si Cantik, yang selalu diberkati dengan kecantikan, memutuskan untuk pergi ke penyihir itu untuk memperoleh kecantikan yang lebih besar lagi.
Sementara itu, Buruk Rupa memutuskan untuk pergi ke penyihir dengan tujuan yang berbeda. Dia ingin mendapatkan kepercayaan diri dan menunjukkan bahwa kecantikan sejati ada di dalam dirinya, bukan hanya pada penampilan fisik.
Ketika Si Cantik tiba di hadapan penyihir, dia meminta agar kecantikannya ditingkatkan.
Si Cantik: (menghampiri penyihir dengan sedikit keraguan) Permisi, Tuan Penyihir. Saya mendengar bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengubah penampilan seseorang. Apakah Anda bisa membantu saya?
Penyihir: Tentu, putri cantik. Apa yang kamu inginkan?
Si Cantik: Saya ingin menjadi lebih cantik. Saya ingin memiliki penampilan yang menakjubkan agar semua orang terpesona oleh kecantikan saya.
Penyihir: (tersenyum) Kecantikan adalah hal yang relatif, tetapi jika itu adalah keinginanmu, aku bisa membantu. Namun, ingatlah bahwa kecantikan sejati tidak hanya terletak pada penampilan fisik.
Si Cantik: Benarkah? Tapi aku selalu ingin menjadi yang paling cantik di kerajaan ini.
Penyihir: Kecantikan yang sesungguhnya datang dari dalam dirimu. Penampilan luar hanyalah bagian kecil dari siapa kamu sebenarnya. Sikap dan kepribadianmu yang baik akan membuatmu lebih mempesona.
Si Cantik: (mengernyitkan dahi) Apakah itu berarti penampilan fisikku tidaklah begitu penting?
Penyihir: Tidak, bukan itu maksudku. Penampilan fisik bisa menarik perhatian pada awalnya, tetapi kecantikan sejati terpancar dari sikap dan perasaan kita. Jadi, jika kamu ingin mengubah penampilanmu, ingatlah untuk tetap menjaga hati dan perilakumu.
Si Cantik: (berpikir sejenak) Aku mengerti apa yang Anda maksud. Terima kasih atas nasihatmu, Tuan Penyihir.
Penyihir itu dengan cermat menggunakan mantra dan sihirnya untuk meningkatkan kecantikan Si Cantik. Ketika Si Cantik melihat refleksinya, dia sangat terkesan dengan penampilannya yang baru.
Sementara itu, ketika Buruk Rupa bertemu dengan penyihir, dia meminta untuk diberi kepercayaan diri dan kebaikan hati yang tulus.
Buruk Rupa: (mendekat dengan ragu) Maaf mengganggu, Tuan Penyihir. Saya mendengar bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengubah penampilan seseorang. Bisakah Anda membantu saya?
Penyihir: Tentu, putri buruk rupa. Apa yang ingin kamu ubah?
Buruk Rupa: Saya ingin memperoleh kepercayaan diri dan kebaikan hati yang tulus. Saya ingin menunjukkan bahwa kecantikan sejati ada di dalam diri saya, bukan hanya pada penampilan fisik.
Penyihir: (tersenyum penuh pengertian) Itu adalah keinginan yang mulia, putri buruk rupa. Kecantikan sejati memang ada dalam hati dan sikap kita. Saya bisa membantu kamu dengan memberikan ajaran yang berharga.
Buruk Rupa: Terima kasih, Tuan Penyihir. Saya ingin belajar dan tumbuh menjadi versi terbaik dari diri saya.
Penyihir: Pertama, kamu harus belajar menerima dan mencintai dirimu sendiri apa adanya. Ingatlah bahwa keunikan dan keindahanmu tidak terbatas pada penampilan fisikmu.
Buruk Rupa: Saya akan berusaha melakukannya. Bagaimana saya bisa meningkatkan kepercayaan diri dan kebaikan hati saya?
Penyihir: Kepercayaan diri datang dari mengenali dan menghargai nilai-nilai dalam diri sendiri. Coba fokus pada kelebihan dan bakatmu, serta lakukan tindakan baik kepada orang lain tanpa pamrih.
Buruk Rupa: Saya akan berusaha untuk menunjukkan kebaikan hati saya kepada orang-orang di sekitar saya.
Penyihir: Sangat baik. Ingatlah bahwa kebaikan hati akan memancar dari dalam dirimu, dan itu adalah kecantikan yang sejati. Jangan biarkan penampilan fisikmu menghambatmu untuk menjadi versi terbaik dari dirimu.
Buruk Rupa: Terima kasih atas nasihat dan ajaran berhargamu, Tuan Penyihir. Saya akan menjadikannya pedoman dalam hidup saya.
Penyihir: Selamat, putri buruk rupa. Saya yakin kamu akan menemukan kebahagiaan dan keindahan sejati di dalam dirimu sendiri. Jadilah dirimu yang terbaik dan berikanlah kebaikanmu kepada dunia.
Buruk Rupa: Terima kasih banyak, Tuan Penyihir. Saya akan berjuang untuk menunjukkan kebaikan hati saya dan menjadi versi terbaik dari diri saya.
Penyihir itu tersenyum dan memberikan Buruk Rupa ajaran yang berharga tentang nilai-nilai sejati dalam diri seseorang.
Ketika Si Cantik kembali ke kerajaan, semua orang terpesona oleh kecantikannya yang baru. Mereka memuji dan memujanya tanpa henti. Namun, Si Cantik mulai menyadari bahwa kecantikan yang diberikan oleh penyihir itu hanya penampilan luar, dan kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada itu.
Di sisi lain, Buruk Rupa kembali ke kerajaan dengan kepercayaan diri dan kebaikan hati yang memancar dari dalam dirinya. Meskipun penampilannya tidak berubah, orang-orang sekarang melihat kebaikan dan kelebihan dalam dirinya. Mereka menghargainya karena sikap dan tindakannya yang baik.
Dari pengalaman ini, Si Cantik belajar bahwa kecantikan sejati tidak hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang kepribadian, sikap, dan tindakan. Buruk Rupa juga belajar bahwa kepercayaan diri dan kebaikan hati sejati.