Dongeng: Garam dan Gula

Garam dan gula
Di sebuah dapur yang sibuk, hiduplah Garam dan Gula. Mereka adalah dua bahan yang sering digunakan dalam masakan dan kue-kue di desa tersebut. Namun, mereka memiliki kepribadian dan pandangan yang sangat berbeda.

Garam, yang asin dan halus, merasa bangga akan kekuatannya untuk memberikan rasa pada makanan. Dia merasa bahwa tanpa kehadirannya, hidangan akan terasa hambar dan tidak enak.

Di sisi lain, Gula, yang manis dan lembut, selalu memberikan senyuman dan kebahagiaan pada setiap orang yang mencicipinya. Dia merasa bahwa tanpa kehadirannya, hidangan akan kehilangan kelezatannya.

Suatu hari, mereka berdua dipanggil oleh seorang koki yang ingin menggunakan mereka dalam sebuah kue. Garam merasa senang dan yakin bahwa peran utamanya dalam memberikan rasa akan membuat kue itu sempurna. Sementara itu, Gula merasa senang bahwa dia akan memberikan kelezatan yang manis pada kue tersebut.

Ketika koki mulai membuat adonan, Garam dan Gula dimasukkan bersama-sama. Garam dengan angkuhnya mencampurkan dirinya dengan adonan, berharap dapat menguasai rasa kue sepenuhnya. Sementara itu, Gula dengan lembutnya menyatu dengan adonan, memberikan sentuhan manis pada setiap bagian.

Setelah kue selesai dipanggang, koki memotong sepotong dan mencicipinya. Dia terkejut oleh rasa yang tidak biasa. Rasanya terlalu asin dan hambar, karena Garam menguasai seluruh rasa kue. Koki itu kecewa dengan hasilnya.

Kemudian, koki itu mencoba menambahkan sedikit Gula ke permukaan kue yang telah dipotong. Dengan sedikit kelezatan dari Gula, rasanya langsung berubah. Kue itu menjadi lezat dan sempurna.

Garam dan Gula akhirnya menyadari bahwa peran mereka dalam menciptakan rasa yang lezat adalah saling melengkapi. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk di antara mereka. Mereka belajar bahwa kelebihan mereka bersama-sama menciptakan harmoni dalam makanan.

Sejak saat itu, Garam dan Gula bekerja sama dalam setiap resep. Mereka saling menghargai dan memahami bahwa kehadiran keduanya adalah penting. Mereka menyadari bahwa kerjasama dan saling pengertian adalah kunci untuk menciptakan cita rasa yang sempurna.

Dan sejak saat itu, setiap hidangan yang menggabungkan Garam dan Gula, kelezatan mereka menjadi cerita yang terus diceritakan dan dinikmati oleh semua orang di desa tersebut. Karena dengan kerja sama mereka, makanan menjadi lebih lezat dan hidup menjadi lebih manis.

0 Comments

Posting Komentar