Judul : Hujan
Kategori : Novel
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2016
Halaman : 320 halaman; 20 cm
Sinopsis :
Tentang Persahabatan
Tentang Cinta
Tentang Perpisahan
Tentang Melupakan
Tentang Hujan
Review :
Saya tidak perlu tahu apa tema sebuah novel Tere Liye untuk membelinya. Dan Hujan pun saya beli tanpa tahu sedikit pun tema yang akan diangkat novel ini. Maka saat membaca bab awal Hujan, saya pun bersiap-siap dengan kejutan yang diberikan.
Novel ini mengambil latar di masa depan, sekitar 40 tahun yang akan datang. Teknologi digambarkan begitu canggih. Mengingatkan saya akan novel Tere Liye yang lain, Bumi. Tapi tentu saja cerita yang diangkat jauh berbeda. Kalimat yang diucapkan tokoh utama Lail membuat saya menahan nafas, "Aku ingin melupakan hujan."
Kejadian yang melingkupi cerita di novel ini sekitar bencana alam yang menimpa seluruh manusia di bumi. Kemudian diiringi dengan kemajuan teknologi dalam mengatasi hal tersebut. Meski begitu, sejatinya novel ini menceritakan kisah cinta, tentang tokoh utama Lail dan Esok.
Seperti halnya novel Tere Liye yang lain, saya mendapatkan pengetahuan baru di sini. Tentang gempa, bencana alam, dan sejarah yang menyertainya. Buku ini juga penuh dengan imajinasi, karena menceritakan masa depan. Tapi menurut saya, begitulah sejatinya teknologi, dimulai dari imajinasi manusia.
Jika pada novel lain seperti Serial Anak-anak Mamak saya sering meneteskan air mata, di sini saya tidak menangis sama sekali. Tapi perasaan sesak kadang menghimpit, karena tidak pernah bisa menebak, kemana akhir kisah mereka.
Sebagai penutup, saya ingin mengutip kata-kata Elijah "Sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan."
0 Comments
Posting Komentar