Judul: Tahilalats
Kategori: Webtoon
Pengarang: Nurfadli Mursyid
Genre: Komedi
Setelah berganti akun webtoon ke Bahasa Indonesia, aku pun mulai melihat-lihat komik apa yang bagus untuk dibaca. Salah satu komik yang menurutku menarik sampai aku menuliskannya di sini adalah Tahilalats. Sepintas, komik ini tidak ada bagus-bagusnya dari segi gambar. Meski begitu ratingnya cukup tinggi yaitu 9,. Belum lagi ada kata hot di bagian atasnya.
Karena penasaran, aku pun mulai membacanya dari episode satu. Saat itu sudah lebih dari 100 episode yang terbit di webtoon. Ternyata, selain gambarnya yang sangat biasa sekali (tidak tega bilang “jelek”), ceritanya juga sangat singkat. Walau begitu, tidak menghalangi saya untuk tertawa di akhir cerita karena kekocakannya. Tanpa terasa, saya pun terus membaca sampai lebih dari tiga puluh episode.
Karena genrenya adalah komedi, cerita Tahilalats memang kocak. Humor yang disajikan cukup berkelas. Seseorang harus berpikir dulu untuk memahaminya sebelum tertawa. Bahkan ada cerita yang kadang baru dipahami setelah membaca komentar. Kadang saya berpikir, lelucon in meskipun diterjemahkan ke dalam bahasa asing tidak akan dipahami orang luar negeri. Karena ceritanya Indonesia banget.
Berbicara mengenai komentar, ada yang lucu diantara para komentator. Meskipun komik ini genrenya komedi, dan komedi ini baru dipahami lucu dengan cara berpikir. Maka pikiran para pembaca yang jauh kemana-mana memunculkan yang namanya “pesan moral”. Ya, meskipun komik komedi, entah kenapa begitu banyak pesan moral yang disimpulkan pembaca dan ditulis di komentar. Jadilah komentar berupa pesan moral bertebaran di mana-mana. Para komentator pun malah kembali mengomentari komentar pesan moral yang ada. Kadang saya pun berpikir, komentarnya lebih lucu dari komiknya sendiri. Sang pengarang bahkan sampai mengarang cerita yang menurut saya berhubungan dengan hal tersebut pada episode “Komen”.
Seperti saya kemukakan di depan, rating komik ini sangat tinggi dan tidak sebanding dengan kualitas gambarnya. Meskipun anggapan ini berkurang setelah saya sendiri hanyut dengan ceritanya. Rupanya banyak juga orang lain yang protes dengan gambaran komik ini. Tapi para pembela tidak tinggal diam, karena inilah ciri khas dan keunikan Tahilalats. Selain itu Tahilalats sudah lebih dulu popular di Instagram sebelum masuk dalam Webtoon resmi. Sehubungan dengan hal ini, pengarang pun menerbitkan episode yang tidak kalah kocak, judulnya “Mari Menggambar” yang berisi cara menggambar Naruto.
Sebagai salah satu komik karangan orang Indonesia, menurut saya Tahilalats dengan keunikaanya tidak kalah dengan komik lainnya. Selain itu masih banyak juga komik karangan komikus Indonesia lainnya. Dengan kata lain komik Indonesia sama baiknya dengan komik luar. Bahkan mungkin lebih bisa menyuguhkan nilai-nilai ke-Indonesia-an yang bermanfaat. Seperti Tahilalat, sebuah komedi dengan pesan moralnya.
0 Comments
Posting Komentar