Sinopsis Zero
Bauan yang diperankan oleh Syakh rukh Khan adalah seorang pria yang terlahir berbadan pendek. Meski sudah berusia 36 tahun, tinnginya hanya 1,3 meter. Ia lahir di keluarga yang cukup mampu di desanya. Setidaknya ia bisa menjadi orang yang menghambur-hamburkan uang ayahnya.
Bauan bukanlah orang yang pandai, ia bahkan tidak lulus kelas 10. Meski begitu, ia berteman dengan banyak orang dan cukup disukai oleh orang desa. Tentu saja, karena ia sering membagikan uang kepada mereka. Ayahnya sangat sering memarahinya.
Ada seorang aktris India yang disukainya, bernama Batita. Ia berharap Batita akan menjadi mempelainya. Namun ia juga pergi ke biro jodoh untuk mencari wanita cantik. Sampai ia melihat foto Aafia dan terpesona.
Saat ia bertemu Aafia, ternyata tidak seperti dugaannya. Aafia memang cantik, tapi ia duduk di kursi roda. Aafia memiliki gangguan syaraf sehingga tidak bisa bergerak normal seperti orang lain. Cara bicaranya pun berbeda. Tapi Aaafia adalah seorang wanita jenius yang sedang menjalankan proyek penjelajahan ke Mars.
Setelah beberapa kali pertemuan karena sifat keras kepala Bauan akhirnya Aafia pun luluh. Mereka pun berhubungan intim. Namun setelah itu Bauan tidak menemuinya lagi. Ia bahkan mengganti handphonenya.
Tanpa diduga, Aafia justru datang ke rumah Bauan. Ayah dan ibunya sangat senang. Ayahnya memutuskan untuk segera menyelenggarakan pernikahan.
Sehari sebelum pernikahan, teman Bauan mengatakan bahwa Batita akan datang ke kampung mereka. Bauan pun pergi ke acara tersebut bersama temannya.
Sebagai aktris kisah cinta Batita tidaklah mulus, pacarnya berselingkuh. Hari itu ia mabuk namun masih bisa menyapa para penggemarnya. Di perjalanan pulang di malam hari, Bauan dan temannya mengikuti mobil Batita dan krunya. Hingga akhirnya mobil tersebut berhenti. Batita pun memanggil Bauan kemudian menciumnya sebagai pelampiasan.
Ia mengatakan bahwa tidak akan ada yang percaya pada Bauan bahwa Batita telah menciumnya. Sebagaimana tidak ada yang percaya dengan cinta Batita kepada kekasihnya. Kemudian ia pergi. Teman Bauan yang rabun malam pun tidak percaya akan hal itu.
Bauan gelisah pada hari pernikahannya. Ia memikirkan Batita dan merasa tidak siap untuk menikah dengan Aafia. Temannya memperlihatkan surat yang menyatakan bahwa ia lulus seleksi menari untuk Batita. Ia pun mencoba bicara dengan Aafia. Saat ia mengatakan bahwa Batita telah menciumnya, Aafia tertawa dan tidak mempercayainya. Saat itulah ia memutuskan untuk pergi.
Bauan mengikuti segala tahapan seleksi menari dan berhasil melewati semuanya. Ia pun menjadi dekat dengan Batita. Ia juga tahu rasa sakit hati yang Batita rasakan terhadap kekasihnya.
Di suatu pesta Bauan ingin memamerkan kemampuannya menjatuhkan bintang kepada orang-orang yang hadir di sana. Sebelumnya ia pernah memperlihatkannya kepada Aafia. Tapi malam itu, kemampuannya telah menghilang. Batita mengatakan hal itu karena Bauan telah mematahkan hati seseorang.
Pada suatu hari Batita menceritakan kisah orang tuanya ke Bauan. Meskipun semua itu adalah kebohongan, rupanya Batita ingin agar Bauan menyadari perasaannya yang sesungguhnya ke Aafia.
Bauan membuat kekacauan pada pesta yang diadakan Batita bersama tunangannya di hadapan para tamu pesta. Ia mengejek tunangannya yang telah berselingkuh terang-terangan. Ia juga mengijek cincin yang dikenakan Batita. Batita naik pitam dan menyeretnya keluar.
Batita mengucapkan berbagai makian kepada Bauan namun Bauan terus memancingnya. Akhirnya semua makian tersebut cukup untuk membuat Bauan meninggalkan Batita. Makian itu juga yang menyadarkan Batita untuk mengusir tamu dan tunangannya yang bahkan masih berselingkuh di pesta mereka.
Bauan menelpon temannya di kampung setelah setahun menghilang. Ia mengajak temannya ke Amerika untuk mengejar Aafia.
Saat akan menemui Aafia di pusat penelitiannya, yang Bauan terima adalah undangan pernikahan Aafia. Namun kali ini Bauan tidak akan mundur. Dia tidak akan menghentikan pernikahan itu, tapi dia juga tidak akan kabur. Ia bahkan mendaftar untuk menjadi relawan yang akan dikirim ke Mars.
Apakah Bauan akhirnya jadi pergi ke Mars? Apakah Aafia akhirnya menikah?
Untuk dua pertanyaan terakhir silakan tonton sendiri.
Review film Zero
Zero atau yang berarti nol adalah kata yang sudah beberapa kali muncul dalam judul film. Salah satunya yang pernah saya tonton adalah One Piece Zero, tentu saja ini adalah anime.
Adapun dalam film ini, mungkin menceritakan Bauan yang memang bukan siapa-siapa. Dia adalah orang dengan badan yang pendek dan juga bodoh. Lalu apa yang dimilikinya?
Kata zero dalam film ini diucapkan saat Bauan menghitung mundur dari 10, biasanya ia lakukan saat menjatuhkan bintang-bintang dari langit. Film Zero ini memang sedikit ada fantasinya.
Syakh Rukh Khan adalah artis India yang cukup melegenda. Di usianya yang sudah 50 tahun lebih, ia tidak berhenti berkarya, termasuk dalam film Zero. Sesuatu yang paling berbeda dalam film ini adalah Bauan bertubuh mungil, hanya 1,3 meter. Inilah kesulitan dari film ini.
Tema yang diangkat juga cukup bagus. Kisah cinta, tentang seseorang yang merasa kurang percaya pada dirinya sendiri. Di mana ia akhirnya menyadari bahwa cintanya berada di tempat yang tidak dia duga.
Jika menonton proses behind the scene permbuatan film ini tentu akan kelihatan betapa berdedikasinya para artik dan kru film. Untuk sebuah adegan saja, hanya diambil beberapa kali, karena harus menampilkan Syakh Rukh Khan yang bertubuh kecil.
Layar hijau dan CGI tentu saja menjadi sesuatu yang penting di sini. Tapi bagaimana peralatan manual juga digunakan untuk menampilkan hasil yang bagus.
Jujur saja, saat menonton film ini saya tidak merasakan adanya efek CGI sama sekali. Semuanya sangat mulus. Bauan yang bertubuh mungil terasa sangat nyata. Tidak terasa editan sama sekali. Berbeda dengan film aksi yang kita tahu semua hanyalah CGI. Saat menonton Zero, saya berpikir memang demikianlah.
Ternyata setelah menonton behind the scene nya, saya sadar bahwa untuk membuat film ini bukanlah sesuatu yang mudah. Penuh dengan dedikasi.
Film ini sangat bagus buat ditonton. Apalagi bagi penggemar India dan Syakh Rukh Khan, dijamin tidak menyesal.
0 Comments
Posting Komentar