Buku Humor Ala Gus Dur

Judul : Humor Ala Gus Dur
Kategori : Buku
Penulis : Syafruddin Hasani
Halaman : 166
Edisi : 2019

Setelah membaca postingan Tere Liye berjudul "Gusdur, Polisi, dan Baca Buku", saya pun penasaran dan mencoba mencari buku berisi guyonan Gusdur. Di hasil pencarian Google saya menemukan beberapa buku barisi guyonan Dus Dur.

Beberapa judul yang saya temukan yaitu:

1. Koleksi Humor Gus Dur
2. Tertawa Bersama Gus Dur
3. Humor Nyentrik Ala Gus Dur
4. Gus Dur Menertawakan NU

Karena saya penasaran dengan guyonan Gus Dur tersebut, saya pun mencoba mencarinya di aplikasi iPusnas dan berhasil meminjam buku dengan judul "Humor Ala Gusdur"

Setelah membaca buku tersebut, saya pun sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Tere Liye. Berbeda dengan kita yang celotehannya tidak akan diingat oleh orang lain, guyonan Gus Dur bahkan sampai dibukukan. Bukan hanya karena beliau adalah seorang mantan presiden, tapi karena guyonan beliau juga mengandung hikmah.

Saat membaca berbagai guyonan beliau, saya teringat dengan tokoh Abu Nawas. Setiap perkataannya yang dinilai hanya bercanda, ada hikmah dibaliknya. Selain itu, jenis guyonan tersebut tidak akan bisa diucapkan oleh seseorang yang tidak memiliki pemahaman.

Sebagai contoh, pada guyonan soal 3 polisi jujur, selain menyinggung polisi, guyonan ini sebenarnya sedang memuji salah satu polisi bernama Hoegeng. Artinya, beliau mengenal polisi Hoegeng dan sedang memuji kejujurannya yang setara dengan polisi tidur yang tak pernah bohong.

Jikalau ada polisi lain yang merasa dirinya jujur, tidak perlu tersinggung dengan guyonan ini. Namanya juga guyonan, tak perlu terlalu dianggap serius. Namun jika ada yang merasa tersinggung dengan guyonan ini, jangan-jangan karena merasa bahwa dirinya tidak jujur.

Pada guyonan lain menceritakan diceritakan tentang guyonan Gus Dur saat bertemu Presiden Prancis Jacques Chirac. Beliau menceritakan sebuah guyonan yang berkaitan dengan anggur. Guyonan ini tentu saja sangat mengena bagi presiden tersebut karena Prancis terkenal sebagai salah satu negara penghasil anggur terbesar.

Dari buku tersebut juga saya menemukan pribadi beliau yang berani menertawakan diri sendiri. Ketika banyak pernyataan yang menyatakan hobi beliau berkunjung ke luar negeri, dengan ringan beliau berkata:

"Pak Karno itu presiden negarawan, Pak Harto hartawan, Pak Habibie ilmuwan, sedang saya sendiri wisatawan," ujar Gus Dur Jujur.

Dari membaca berbagai guyonan nya saja, saya membayangkan sosok Gus Dur yang sedang tertawa tanpa beban. Saat beliau menjabat menjadi presiden, saya masih anak-anak. Tidak banyak yang saya pahami tentang politik. Kenangan yang paling saya ingat saat beliau jadi presiden adalah ketika mobil yang membawa beliau lewat di jalan depan rumah saya untuk menziarahi makam salah seorang wali Allah yaitu KH. Muhammad Arsyad Al Banjari. Bagi saya waktu itu, adalah suatu kebanggaan bahwa seorang ulama yang juga presiden datang dan berkunjung ke makam ulama di kampung halaman kami.

Orang yang meninggal sudah tidak memikirkan dunia. Maka teruntuk beliau saya kirimkan Al Fatihah.

Related Posts

2 komentar

  1. "Pak Karno itu presiden negarawan, Pak Harto hartawan, Pak Habibie ilmuwan, sedang saya sendiri wisatawan," ujar Gus Dur Jujur.

    ada ada aja Gus Dur. Ngakak saya baca bagian ini mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah salah satu guyonan Gus Dus, selain lucu, ada benarnya, dan beliau tidak enggan menertawakan diri sendiri.

      Hapus


EmoticonEmoticon