Review Thor Love and Thunder : Awas Anak-Anak Banyak Adegan Kissing

Thor Love and Thunder
Judul : Thor : Love and Thunder
Kategori : Movie
Genre : Aksi, Fantasi
Bahasa : Inggris
Tahun : 2022
Durasi : 119 menit

Hari pertama Thor Love and Thunder tayang di Indonesia, saya dan suami juga ikut meramaikan dengan menonton di bioskop. Kami bisa menonton di siang hari karena masih dalam suasana libur sekolah.

Seperti biasa agar bisa nonton di bioskop harus tetap pakai masker dan check in di Peduli Lindungi. Meski begitu, sekarang kursi di bioskop sudah tidak harus jaga jarak lagi. Semua kursi terisi. Meski begitu masih ada bangku kosong di bagian depan.

Sayangnya, kali ini saya memesan tempat duduk satu bangku di belakang dari tempat biasa kami menonton. Akibatnya ada seorang bapak-bapak berbadan tinggi duduk di depan saya. Saya pun harus duduk dengan tegak kalo tak mau terhalang oleh kepalanya. Besok-besok saya ngga mau duduk di bangku ini lagi.

Berhubung minggu pertama, maka Cinepolis di Q-Mall memutar film Thor Love and Thunder di empat ruang cinema. Hampir semua kursi terisi. Jadinya menonton terasa lebih rame.

Cerita Thor kali ini diawali dengan ringkasan perjalanan Thor sebelumnya sampai dengan Avengers Endgame dimana Thor pergi bersama dengan anggota Guardian of Galaxy. Namun ini hanya di bagian awal. Thor berpisah dengan mereka dan meneruskan kisahnya.

Musuh dalam film kali ini adalah seorang pembunuh para dewa yang sebelumnya merasa kecewa kepada Dewa karena doanya tidak dikabulkan. 

Dalam film ini Thor dibantu oleh Jane mantan pacarnya yang ternyata telah menjadi Almighty Thor. Ia juga dibantu oleh Valkeri dari Asgard.

Secara umum film Thor ini cukup menghibur karena diselipi dengan beberapa adegan humor. Para aktor yang berperan sebagai Thor di atas panggung juga kembali muncul.

Film Thor kali ini diberi rating 13+ dimana banyak adegan yang menampilkan anak-anak. Bahkan anak para pemain pun jadi cameo di sini. Maka tidak lah salah jika anak-anak suka menonton Thor Love and Thunder.

Hanya yang disayangkan terlalu banyak adegan ciuman yang tidak disensor. Bahkan baru di awal cerita, sekedar mengisahkan riyawat perjalanan cinta Thor, sudah berapa adegan ciuman yang ditampilkan. Belum lagi di bagian akhir entah berapa kali Thor dan Jane berciuman. Jadi untuk para orang tua, harus lebih memperhatikan anak-anaknya.

Yah, sesuai judulnya, Love and Thunder, tema Thor kali ini memang tentang cinta. Tapi bukan hanya antara pria dan wanita, termasuk juga antara orang tua dan anaknya.

Bahkan bisa dibilang motif musuh utama dalam film kali ini tidak jauh beda dengan motif Wanda dalam Doctor Strange in the Multiverse of Madness, tentang orang tua yang tidak sanggup kehilangan anaknya.

Ada dua adegan post kredit di film ini. Salah satu adegan post kredit membuat saya berpikir, apa sih definisi mati di dunia Asgard Marvel, jadi bikin riweh seperti Shinigami dalam anime Bleach. Mungkin hanya pikiran saya saja.

Selama hampir dua jam menonton film ini, saya merasa sangat terhibur. Tapi tidak dipungkiri, setelah selesai maka selesailah. Tidak sampai memikirkannya berhari-hari sebagaimana Endgame. Tidak juga saya berencana untuk menonton ulang di bioskop. Bisa dibilang tidak ada kesan yang terlalu mendalam.

Related Posts

0 Comments

Posting Komentar