Negeri Di Ujung Tanduk

Negeri Di Ujung Tanduk

Judul : Negeri Di Ujung Tanduk (sekuel Negeri Para Bedebah)
Kategori : Novel
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013
Tebal : 360 halaman ; 20 cm

Satu tahun setelah kasus Bank Semesta, Thomas mendirikan sebuah unit baru di perusahaan konsultan miliknya, yaitu sebuah unit konsultasi politik. Setelah pernah dua kali meloloskan kliennya menang dalam pemilihan, kali ini ia menangani klien seorang kendidat calon presiden.

Lebih dalam dari kasus sebelumnya, kali ini Thomas harus berhadapan dengan para mafia hukum. Tidak tanggung-tanggung, ia harus mencari tahu sampai lingkaran terdalam.

Dalam kasus ini, ia kembali dibantu oleh sekretarisnya, Maggie. Ia juga dibantu oleh staf khusus baru bidang elektronik, Kris. Selain itu ia juga kembali terlibat dengan seorang wartawan wanita bernama Maryam.

Dalam novel ini, selain berlatar kota-kota besar di Indonesia, juga merambah sampai ke Hongkong dan Macau. Di sini pula Thomas berkenalan dengan seorang petarung dari Hongkong yang rupa-rupanya adalah cucu dari teman lama opa.

Sebagai seorang konsultan politik, Thomas berusaha agar kliennya lolos dalam konvensi partai dan terpilih sebagai calon presiden. Tapi karena adanya pihak yang tidak suka dengan isu politik yang dibawa kandidat tersebut, maka ada pihak yang berusaha menggagalkannya dengan segala cara. Termasuk menjadikan Thomas sebagai seorang buronon antiteroris Hongkong.

Tapi terali tahanan tidak cukup untuk menahan Thomas. Dengan bantuan seorang teman lama, Rudi, ia berhasil pergi ke tempat konvensi. Dengan kemampuan mempengaruhinya, ia meyakinkan para anggota tim untuk tetap memilih kandidat yang diusungnya.

Pada saat nama-nama orang yang berada pada lingkaran mafia mulai terbongkar. Dan saat Om Liem memutuskan untuk bicara, pada mafia hukum yang terdesak berusaha menjebak Thomas dan menggiringnya ke Hongkong. Dan saat keadaan semakin genting. Bantuan datang dari tempat yang terduka. Dan otak dari semua kejahatan tersebut terbongkar. Tidak hanya untuk kasus pemilihan kandidat capres tersebut. Tapi juga kasus Bank Semesta dan kasus-kasus lainnya sejak peristiwa dua puluh tahun sebelumnya, saat rumahnya habis terbakar dan menewaskan kedua orang tuanya.

***
Jika Negeri Para Bedebah identik dengan serigala berbulu domba, maka Negeri di Ujung Tanduk diisi oleh para monyet berdasi.

Dibandingkan buku Negeri Para Bedebah, jumlah halamannya relatif lebih sedikit. Tapi menemukan novel ini di toko buku jauh lebih sulit. Jika buku pertama banyak membahas mengenai ekonomi, buku ini lebih fokus kepada bahasan politik. Membaca novel ini memperlebar pandangan tentang dunia politik itu sendiri. Selain itu, sebagai cerita fiksi, novel ini sangat menghibur untuk dibaca. Dan sangat dianjurkan untuk membaca novel sebelumnya Negeri Para Bedebah.

0 Comments

Posting Komentar