Rembulan Tenggelam di Wajah-Mu

Rembulan Tenggelam di Wajah-Mu

Judul : Rembulan Tenggelam di Wajah-Mu
Kategori : Novel
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Grafindo Khazanah Ilmu
Tahun Terbit : 2007
Tebal : 456 halaman, 12x18 cm

Setelah dikompor-kompori oleh dua teman sekamar saya, akhirnya saya membaca novel Tere Liye yang satu ini. Sebuah novel cetakan lama yang sudah mereka baca beberapa kali. Meskipun masih ada novel lainnya yang belum saya baca.

Novel ini menceritakan kehidupan tokoh utama bernama Ray. Ia yang merupakan seorang pasien berumur 60 tahun dibawa kembali mengenang masa lalunya untuk mendapatkan penjelasan atas lima pertanyaan dalam hidupnya.

Ia dibawa kembali ke masa lalu dimulai dengan masa kanak-kanak di panti asuhan. Di mana dia sangat benci berada di sana karena perlakuan tidak adil dari penjaga panti. Dan di sinilah pertanyaan awalnya muncul. Kenapa ia harus ditempatkan di panti asuhan tersebut.

Sepotong demi sepotong masa lalunya yang lain muncul di hadapannya. Begitu pun masa-masa bahagia saat ia menikah dan menjadi pengusaha yang sukses. Lalu bagaimana kebahagiaan tersebut direnggut dari hidupnya. Bagaimana ia menjalani bisnisnya hingga hampir semua orang mengenalnya. Dan akhirnya penyakit mulai menggerogoti tubuhnya. Hingga ia terbaring di rumah sakit dalam keadaan tidak berdaya.

Dalam perjalanannya ini, ia mengetahui banyak hal yang tidak ia ketahui sebelumnya. Tentang orang-orang yang pernah hadir dalam hidupnya. Tentang berbagai kejadian yang ternyata saling berkaitan. Tentang putusan Tuhan akan takdirnya.

Sesuatu yang selama ini tidak ia ketahui, terjadi begitu dekat dalam hidupnya. Dan dengan berurai air mata, akhirnya ia mendapatkan jawaban atas kelima pertanyaannya. Meskipun masih ada pertanyaan lain yang harus ia cari tahu sendiri jawabannya.

Dengan membaca novel ini, saya disadarkan, ada banyak hal yang terjadi di luar pengetahuan kita. Namun kenyataannya sangat erat dengan hidup kita. Dan karena ketidaktahuan ini kita menyalahkan dan tidak terima dengan keadaan. Padahal itulah takdir terbaik yang Tuhan berikan untuk kita.

Novel Tere Liye yang satu ini secara tidak langsung memuat seorang tokoh pada novelnya yang lain. Yaitu Mister Liem sang pemilik bank, saya yakin orang ini adalah Om Liem pada novel Negeri Para Bebedah. Ah, saya selalu suka hubungan kecil seperti ini.

0 Comments

Posting Komentar