Penulis : Abdul Fattah Shobri dan Ali Umar
Jilid : 2 / الجزء الثاني
Kategori : Mutholaah kelas 3
Judul Cerita : Jazaush Shidqi /مزية التصوير
Terjemahan :
Keunggulan Sebuah Lukisan
Seorang pelukis sedang dalam perjalanan dan dia membawa uang yang banyak dalam kantong yang ia gantung di sekitar lehernya. Ia tiba pada suatu kampung di malam hari dan tidak menemukan penginapan. Maka ia menjadi tamu pada salah satu penduduknya.
Ketika pemilik rumah mengetahui bahwa ia membawa harta yang banyak, pemilik rumah menemaninya hingga pelukis itu tertidur. Lalu pemilik rumah masuk ke kamarnya dan melangkah perlahan-lahan agar pelukis itu tidak terbangun. Ia kemudian mengambil hartanya, dan mengangkutnya dengan pelan dan hati-hati. Lalu meletakkannya di jalan yang jauh dari rumahnya.
Ketika pelukis itu terbangun dari tidurnya di pagi hari, ia mendapati dirinya berada di jalanan dan hartanya tidak ada. Maka ia pergi kepada hakim dan mengadukan perkaranya.
Sang hakim bertanya kepadanya, "Apa kamu tahu siapa yang menjamumu kemarin?"
Ia berkata, "Tidak. Tetapi saya adalah pelukis yang pandai, saya bisa melukis pemilik rumah tempat saya bermalam, maka Anda atau pekerja Anda akan mengenal mereka"
Kemudian pelukis itu menyendiri di kamar dan mulai menggambar seluruh anggota keluarga pengkhianat tersebut. Lukisan itu dipajang kepada seluruh penduduk dan mereka mengenalnya. Penduduk pun membawa mereka kepada hakim.
Mereka pun mengakui kesalahan mereka dan mengembalikan harta tersebut kepada pemiliknya. Hakim lalu menghukum mereka dengan hukuman yang berat, karena mereka telah mengkhianati seseorang yang telah mempercayakan diri dan hartanya kepada mereka.
Review:
Ada manusia yang jujur, ada pula manusia yang khianat seperti pemilik rumah dalam cerita ini. Jangan sampai kita menjadi orang yang berkhianat terhadap kepercayaan yang diberikan kepada kita. Sesungguhnya khianat adalah salah satu tanda orang munafik.
Beruntungnya, tokoh dalam cerita adalah seorang pelukis yang pandai. Meski ia tidak mengenal pemilik rumah, ia bisa melukis seluruh anggota pemilik rumah. Ini adalah salah satu kelebihan dari sebuah lukisan.
Saat ini meski sedikit tapi orang jujur masih ada
BalasHapusSaya setuju orang jujur masih ada. Semoga kita termasuk diantaranya.
HapusAamiin, terimakasih sudah mampir ke blog saya ya mba
HapusTapi analogi melukis seluruh keluarga itu berat juga, tandanya mengungkapkan sesuatu dengan keahlian tertentu membutuhkan pengorbanan juga.
BalasHapusSoal orang jujur dan tidak jujur adalah dua hal berbeda namun ia selalu mewakili dua hal yang membuat dunia ini ada. Kata para pemikir: Jika dunia ini sempurna maka ia akan tiada. Itulah sebabnya mengapa kalian benci lalat dan nyamuk sehinga bisnis pembasmi nyamuk dan lalat menjadi industri tempat orang bekerja mencari nafkah, dimana dengan 'pembunuhan kejam' itu mereka hidup dan menghidup seluruh keluarga mereka, dan dapat beribadah pula dengan tenang ke mesjid, vihara dan gereja.
Well, hanya sebuah renungan
Pelukis yang hebat. Orang berkhianat lambat laun akan ketahuan. selamat pagi, ananda Nisa.
BalasHapusselain mutholaah ada jenis lukisan lain gk si kak
BalasHapusKisah yang banyak hikmahnya nih, bahwa kejujuran itu sangat penting dan perbuatan jahat pasti akan mendapat balasan.
BalasHapus