Resensi Novel Tere Liye - Pergi - Tujuan Absolut Setiap Orang

Resensi Novel Tere Liye - Pergi - Tujuan Absolut Setiap Orang

Judul : Pergi (Sekuel novel Pulang)
Kategori : Novel
Genre : Action
Penulis : Tere Liye
Co-Author : Sarippudin
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : 2018
Halaman : iv+455 halaman

Aku telah menyelesaikan membaca novel Pergi. Agak lama memang jika dibandingkan dengan kecepatanku membaca buku Tere Liye yang lain. Mungkin karena adanya kesibukan lain sehingga waktu membacaku terputus-putus.

Novel Pergi merupakan kelanjutan novel Pulang yang telah kubaca beberapa tahun yang lalu. Masih menceritakan tentang si Bujang - Sang Babi Hutan dengan kehidupannya di tengah kelompok shadow economy.

Baca Juga Review Novel Pulang - Tere Liye

Sinopsis Novel Pergi

"Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, kemana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu, pertarungan hidup-mati, untuk memutuskan kemana langkah kaki akan dibawa. Pergi"

Para Tokoh

Bujang adalah seorang anak kampung yang dibawa ke kota oleh Tauke besar keluarga Tong. Ia mendapat julukan sebagai Si Babi Hutan. Setelah pengkhianatan di novel Pulang, kini ia harus menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh keluarga tong.

Salonga

Salonga adalah salah seorang guru Bujang yang mengajarkannya cara menembak. Meskipun sudah berusia lima puluh tahun, ia aktif mengajar di sekolah menembak yang didirikannya. Ia banyak membantu Bujang yang merupakan murid pertamanya.

Yuki dan Kiko

Yuki dan Kiko adalah si kembar cucu dari Guru Bushi. Guru Bushi adalah salah seorang guru Bujang dan sekarang sudah tiada. Yuki dan Kiko adalah dua orang ninja yang handal. Hanya saja sikap mereka yang masih banyak bercanda dan kurang serius sempat membuat Bujang marah. Walau akhirnya ia tetap memaafkan mereka.

White

White adalah seorang mantan marinir. Ia juga banyak membantu Bujang dalam misinya kali ini.

Review Novel Pergi

Novel ini ada novel sekuel dari novel sebelumnya, Pulang. Menceritakan kehidupan si Bujang setelah ia menjadi Tauke Besar di Keluarga Tong. Kali ini Bujang harus menghadapi Master Dragon dan sekutunya yang berusaha menghancurkan keluarga shadow economy yang berseberangan dengan mereka.

Dalam novel kali ini, Bujang ditemani oleh si kembar Yuki dan Kiko, Salonga, dan White. Selain menghindari muslihat Master Dragon yang ingin membunuhnya, ia juga mencoba berkerja sama dengan keluarga shadow economy yang lain.

Dalam novel kali ini, Bujang bertemu dengan tokoh baru yang tidak terduga. Seorang tokoh yang membuatnya harus kembali menengok masa lalu tentang perjalanan hidup ayahnya. Dan tokoh baru itu memanggilnya "hermanito" yang berarti saudaraku.

Maka ia pun harus harus bertemu dengan Tuanku Imam. Pertemuan tersebut bukannya makin mencerahkan, namun menambah sebuah pertanyaan baru baginya. Kemana ia akan pergi.

Sebagaimana novel Tere Liye yang lain, juga akan ada kematian dalam novel ini. Bukan sekedar kematian salah seorang anggota biasa, namun kematian yang cukup menyesakkan dada.

Dalam salah satu talkshow bersama Tere Liye, seorang pembaca mengeluh adanya karakter yang mati pada novel serial Anak-anak Mamak. Dan Tere Liye menjawab, memang hampir di semua novel yang ia tulis ada tokoh yang mati. Hal ini karena kematian adalah sesuatu yang memang pasti akan terjadi.

Terkait dengan keluhan seorang pembaca, tentang tokoh Basir yang merupakan keturunan Arab dan menjadi penjahat di novel Pulang, Tere Liye menyatakan tidak ada unsur ingin menyudutkan ras tertentu di sana. Beberapa novel Tere Liye memang cenderung melibatkan banyak ras dan suku. Hanya kebetulan saja, jika seseorang dari ras tertentu menjadi penjahatnya. Jika pembaca tersebut membaca novel Pergi, mungkin kekecewaannya akan terobati.

Dalam novel Pergi kali ini, ada bintang tamu yang hadir di sana, yaitu Thomas yang merupakan pemeran utama dalam novel Negeri Para Bedabah dan Negeri di Ujung Tanduk.

Baca Juga
Review Negeri di Ujung Tanduk - Tere Liye
Review Negeri Para Bedebah - Tere Liye

Karena hanya sebagai bintang tamu, maka perannya pun hanya sedikit. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hiro Tamaguchi kepada Thomas.

Mungkin suatu saat Tere Liye akan membuat sebuah novel yang melibatkan Thomas dan Bujang secara berimbang.

Jika Thomas biasa ditemani oleh seorang wanita dalam petualangannya, maka belum ada wanita dalam hidup Bujang. Namun dalam novel Pergi, ia dipertemukan dengan seorang wanita. Hanya saja kelanjutan kisah mereka mungkin baru akan kita ketahui pada sekuel novel berikutnya.

Sesuai dengan judul novel kali ini, Pergi, sejatinya menceritakan tentang keputusan apa yang akan diambil oleh Bujang. Hidupnya berubah drastis setelah menjadi Tauke Besar. Ia memegang kendali kemana keluarga Tong akan ia bawa? Apa yang ia inginkan? Kemana ia akan pergi?

Dia akhir novel, Bujang mengambil sebuah keputusan lagi dalam hidupnya. Ia pun akhirnya menemui orang yang memanggilanya hermanito. Hingga tertulis Tamat pada akhir buku. Tapi tentu saja, novel ini masih akan ada kelanjutannya.

0 Comments

Posting Komentar