Terjemah Mutholaah: الشجاعة والجبن , Keberanian dan Sifat Pengecut

 Courage and cowardice
Judul Kitab : Al-Qira'ah Al-Rasyidah / القراءة الرشيدة
Penulis : Abdul Fattah Shobri dan Ali Umar
Jilid : 2 / الجزء الثاني
Kategori : Mutholaah kelas 3
Judul Cerita : الشجاعة والجبن

الشَّجَاعَةُ وَالْجُبْنُ

خَرَجَ رَمَضَانُ وَسُلَيْمَانُ يَتَمَشَّيَانِ فَرَأَيَا مَعْرَكَةً فِي الطَّرِيْقِ، وَطَلَبَ سُلَيْمَانُ مِنْ رَمَضَانَ أَنْ يَقِفَ مَعَهُ لِيَرَيَا مَا يَكُوْنُ مِنْ أَمْرِهَا. فَأَبَى رَمَضَانُ إِلَّا مُتَابَعَةَ السَّـيْرِ، خَوْفٌ أَنْ يَلْحَقُهُمَا أَذَى وَلَيْسَ لَهُمَا دَخْلٌ فِيْهَا. فَأَلَحَّ سُلَيْمَانُ عَلَى رَفِيْقِهِ الَّذِيْ مَا زَالَ مُصِرًّا عَلَى مُتَابَعَةِ السَّـيْرِ، فَغَضِبَ سُلَيْمَانُ وَرَمَى رَمَضَانَ بِالْجُـبْنِ وَافْتَرَقَا.

      وَبَعْدَ ذٰلِكَ صَارَ سُلَيْمَانُ وَبَعْضَ خَاصَّتِهِ، يَسْخَرُوْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَيُعَـيِّرُوْنَهُ بِالْجُـبْنِ. وَلَكِنَّ رَمَضَانَ تَحَمَّلَ أَذَاهُمْ بِالصَّبْرِ الْجَمِيْلِ، لِعِلْمِهِ أَنَّهُ لَيْسَ مِنَ الشَّجَاعَةِ، أَنْ يُلْقِيَ الْمَرْءُ بِنَفْسِهِ فِي الْمَخَاطِرِ، عَلَى غَيْرِ طَائِلٍ، وَسَتَظْهَرُ الْأَيَّامُ مَبْلَغَ شَجَاعَتِهِ يَوْمًا مَا. وَبَعْدَ ذٰلِكَ بِأَيـَّامٍ، اتَّفَقَ أَنَّ سُلَيْمَانَ كَانَ يَسْتَحِمُّ مَعَ رِفَاقِهِ، وَتَجَاوَزَ حَدَّ مِنْطَقَةِ الْاِسْتِحْمَامِ فَتَعِبَ، وَصَارَ يَغْطِسُ وَيَطْفُوْ وَيَصْرَخُ، مُسْتَغِيْثًا بِإِخْوَانِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا مِثْلِهُ، يَتَبَاهَوْنَ بِشَجَاعَةٍ لَيْسَتْ فِيْهِمْ، وَلَكِنَّهُمْ تَرَكُوْهُ وَهَرَبُوْا.

      وَلَمَّاّ رَأَى رَمَضَانُ وَهُوَ عَلَى الشَّاطِئِ مَا حَلَّ بِسُلَيْمَانَ، خَلَعَ مَلَابِسَهُ بِغَايَةِ السُّرْعَةِ، وَوَثَبَ فِي الْمـَاءِ وَسَبَحَ، وَخَاطَرَ بِنَفْسِهِ لِيُخَلِّصَهُ. وَبَعْدَ الجُهْدِ الْعَظِيْمِ أَخْرَجَهُ سَـالِمًا.

       وَبِهٰذَا الْعَمَلِ، خَجِلَ سُلَيْمَانُ وَرِفَاقُهُ مِنْ تَعَدِّيْهِمْ عَلَى رَمَضَانَ، وَاعْتَرَفُوْا لَهُ بِأَنَّهُ أَكْثَرُهُمْ شَجَاعَةً وَحِكْمَةً.


English Version:

Courage and Cowardice

Ramadhan and Sulaiman went out for a walk and saw a fight in the road, and Sulaiman asked Ramadan to stand with him to see what would happen. Ramadan refused except to continue walking, fearing that they would be harmed and they had nothing to do with it. So Sulaiman insisted on his friend, who still insisted on continuing the walk, So Sulaiman got angry and charged Ramadan with cowardice and they parted.

      After that, Sulaiman and some of his followers began mocking Ramadan and slandering him with cowardice. But Ramadan bore their harm with beautiful patience, knowing that it is not courageous to throw oneself into dangers in vain, and days will show the extent of his courage one day. A few days later, it was agreed that Sulaiman was bathing with his companions, and he crossed the limit of the bathing area, so he got tired, and began to sink and float and scream, calling for help to his brothers who were like him, boasting of a bravery, but they left him and fled.

      And when Ramadan, while he was on the beach, saw what had happened to Sulaiman, he took off his clothes very quickly, jumped into the water and swam, and risked himself to save him. After a great effort, he took him out safely.

      With this action, Sulaiman and his companions were ashamed of their transgression against Ramadan, and recognized him as the most courageous and wisest among them.

Terjemahan:

Pemberani dan Pengecut

Ramadhan dan Sulaiman keluar jalan-jalan kemudian mereka melihat perkelahian di jalan. Sulaiman meminta Ramadhan agar berhenti bersamanya untuk melihat apa yang terjadi. Ramadhan menolak dan melanjutkan perjalanan, karena takut bahaya menimpa mereka sedangkan mereka tidak termasuk di dalamnya. Sulaiman mendesak temannya yang masih bersikeras meneruskan perjalanan. Maka Sulaiman marah dan menuduh Ramadhan sebagai pengecut, kemudian mereka berpisah.

Setelah itu, Sulaiman dan sebagian teman-temannya mulai mengolok-olok Ramadhan dan mengejeknya sebagai pengecut. Tetapi Ramadhan menanggung gangguan mereka dengan kesabaran yang baik, karena ia mengetahui bahwa bukanlah suatu keberanian menemui bahaya bagi dirinya sendiri tanpa manfaat. Hari-hari akan menunjukkan kadar keberaniannya suatu hari. 

Beberapa hari setelah itu, Kebetulan Sulaiman sedang mandi bersama teman-temannya. Ia melewati batas arena berenang, kemudian merasa lelah. Maka ia mulai tenggelam, mengapung dan berteriak. Ia meminta tolong kepada saudara-saudaranya yang sama seperti nya, menyombongkan keberanian yang tidak ada pada mereka. Tetapi mereka meninggalkannya dan kabur.

Dan ketika Ramadhan, yang sedang berada di tepi, melihat apa yang menimpa Sulaiman, ia melepaskan pakaiannya dengan cepat, kemudian melompat ke air dan berenang. Ia membahayakan dirinya sendiri untuk menolong Sulaiman. Setelah berusaha dengan keras ia mengeluarkannya dengan selamat.

Dengan perbuatan ini, Sulaiman dan teman-temannya merasa malu akan tindakan keterlaluan mereka terhadap Ramadhan. Mereka mengakui bahwa Ramadhan adalah yang paling berani dan bijaksana diantara mereka.

Review:

Keberanian bukanlah seseorang yang menantang bahaya tanpa manfaat, namun bertindak pada saat tujuan yang mulia. Tak perlu mencemaskan orang yang mengolok-olok kita, cukup hadapi dengan kesabaran.

Related Posts

0 Comments

Posting Komentar