Judul : Matahari
Kategori : Novel
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Tahun Terbit : 2016
Halaman : 400 halaman
Harga : Rp 88.000,-
Saat melihat novel Matahari berada di rak toko buku, tanpa ragu saya langsung membeli novel fantasi karya Tere Liye ini. Karena saya yakin, ceritanya pasti tidak kalah seru dari novel-novel sebelumnya.
Matahari merupakan buku ketiga, lanjutan dari novel Bumi dan Bulan. Bercerita tentang tiga orang sahabat yaitu Raib yang bisa menghilang , Seli yang bisa mengeluarkan petir dan Ali yang bisa berubah menjadi beruang. Setelah di novel sebelumnya mereka telah berpetualang ke klan Bulan dan Matahari, kali ini Raib, Seli dan Ali berpetualang ke tempat kediaman klan Bintang. Semuanya bermula dari rasa penasaran Ali dan usaha kerasnya sehingga mereka bisa berangkat ke sana.
Mereka bertiga melakukan perjalanan ke perut bumi untuk mencari kediaman klan yang dianggap paling misterius. Penulis menggambarkan keadaan perut bumi lengkap dengan fakta-fakta ilmiah. Namun begitu halus menyisipkan keberadaan klan bintang di perut bumi, seakan-akan bukanlah hal yang mustahil.
Petualangan mereka tidak sekedar jalan-jalan semata, di sana mereka mengalami banyak hal tak terduga bahkan sempat menjadi buronan. Namun dalam setiap petualangan baru, mereka pun menemukan teman-teman baru yang saling membantu dan mengharapkan perdamaian pada semua klan.
Sama seperti petualangan di klan bulan maupun klan matahari, pada klan bintang pun pembaca disuguhkan dengan kemajuan teknologi yang melampaui imajinasi, seperti makanan yang rasanya menyesuaikan pikiran orang yang memakannya maupun baju yang bisa berubah model. Penulis juga dengan detail menjelaskan karakteristik klan bintang yang unik yaitu menyukai segala sesuatu yang simetris yang sangat berbeda dengan klan lainnya. Penulis bahkan bisa mengarang berbagai nama yang khas yang mencirikan keunikan klan bintang, seperti nama yang juga simetris.
Dalam novel ini juga terdapat penjelasan mengenai alam secara geografi seperti struktur lapisan bumi maupun keadaan gunung-gunung berapi. Meskipun ditambahkan dengan berbagai ide fantasi, tapi kepiawaian penulis membuat penjelasan menjadikan hal tersebut masuk akal seakan keadaan yang sebenarnya. Keadaan geografis ini bahkan menjadi hal yang begitu penting karena menjadi dasar dari rencana besar yang diagendakan oleh klan bintang.
Sebagaimana novel Tere Liye lainnya, tidak lupa disisipkan nilai-nilai berharga yang dapat diambil. Jawaban sederhana dari Ali yang menyatakan mengapa dia tidak pernah berhenti bereksperimen meskipun gagal berkali-kali, tidak hanya menginspirasi Raib, namun juga saya sebagai pembaca untuk tidak mudah menyerah.
Novel ini sangat bagus untuk dibaca. Selain menghibur juga membuka wawasan tentang alam serta teknologi masa depan. Selain itu ada banyak hikmah yang bisa diambil dari novel ini. Ketika sudah memasuki bagian tengah buku dimana cerita bertambah seru, rasanya tidak ingin melepas buku ini hingga selesai membacanya. Akhir novel ditutup dengan berakhirnya petualangan ketiga sahabat tersebut di klan bintang sekalis membuka rasa penasaran saya untuk novel lanjutan yang berjudul Bintang.
0 Comments
Posting Komentar